Kamis, 16 Februari 2012

Sejarah Hari Valentine

Alkisah di masa lalu, di tahun 1644, di tanah Betawi, hiduplah seorang gadis yang cantik jelita bernama Entin. Bunga kampung ini menjalin kasih dengan seorang Meneer Belanda. Cinta mereka begitu kuat walaupun ditentang habis-habisan oleh orangtua Entin dan juga orangtua Sang Meneer. Karena hubungan mereka tidak disetujui, mereka berniat untuk kawin lari. Maka... pada malam tanggal 14 Februari, di malam bulan purnama, mereka berjanji untuk bertemu di bantaran kali Ciliwiung dan berniat melarikan diri ke negara tetangga karena menurut kabar yang tersiar, di negara tetangga perkawinan antar ras tidak dilarang.

 Maka secara sembunyi-sembunyi bertemulah mereka di tempat yang telah dijanjikan. Sayangnya sebelum mereka sempat kabur, Babenya Entin mengetahui acara kabur mereka, maka segeralah Sang Babe menyewa jawara di kampungnya untuk mengejar anak gadisnya.

Ketika tiba di tepi kali Ciliwung, Sang Jawara melihat Entin dan Sang Meneer telah naik rakit menuju ke seberang kali. Karena kesal, tanpa pikir panjang, Sang Jawara melemparkan goloknya ke arah mereka berdua dan... PLETAK !!! golok itu menghantam telak kepala Entin.
Entin pun tersungkur dengan kepala yang retak berlumuran darah.
Dengan panik Sang Meneer meletakkan kepala Entin di pangkuannya, "Entin, kamu kenapa ?" tanya Sang Meneer kebingungan.
Dengan mata terpejam dan suara yang lemah Entin berkata, "pale Entin, pale Entin." Lalu Entin pun menghembuskan nafas terakhirnya. Sang Meneer pun sangat terpukul. Kata-kata terakhir yang diucapkan Entin sangat membekas di hatinya.

Untuk membuktikan cintanya pada Entin, Sang Meneer tidak pernah menikah seumur hidupnya dan setiap tanggal 14 Februari, Sang Meneer selalu membuat sebuah peringatan. Ketika Sang Meneer kembali ke Belanda, ia tetap memperingati tgl. 14 Februari sebagai wujud cintanya pada Entin, hingga suatu kali ada yang bertanya kepadanya, apa yang sesungguhnya diperingati oleh Sang Meneer setiap tgl. 14 Februari tersebut. Dengan mata berkaca-kaca dan suara serak, Sang Meneer mengucapkan kata-kata terakhir Entin: PALE ENTIN, PALE ENTIN. Para bule yang sama sekali tidak mengerti makna perkataan si Meneer manggut-manggut sok tau. Namun kisah ini rupanya memberikan inspirasi pada mereka untuk menjadikan tanggl 14 Februari sebagai hari kasih sayang, dan menamakan hari itu sebagai hari PALE ENTIN.

Maka sejak saat itu, orang memperingati tanggal 14 Februari sebagai hari PALE ENTIN atau yang dikenal sekarang sebagai HARI VALENTINE.

Dari sumber yang gak jelas !!

-.Miss Kodok.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar