Kamis, 20 Juni 2013

Diamond In The Rough (Harlequin Romance #4087)Diamond In The Rough by Diana Palmer
My rating: 3 of 5 stars


John Callister, seorang pria tampan dan kaya pemilik sebuah peternakan sapi terkenal dari Medicine Ridge, Montana. Mereka baru saja membeli sebuah peternakan yang telah lama ditinggalkan pemiliknya di Hollister. Peternakan yang telah rusak tak terawat itu membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk dihidupkan kembali. Untuk mencegah melambungnya harga barang-barang yang dibutuhkan karena namanya, John menyembunyikan identitas dirinya dan datang ke Hollister sebagai seorang mandor pekerja bernama John Taggert.

Di Hollister, John bertemu dengan Sassy, seorang gadis muda yang bekerja di sebuah toko pakan ternak. Berawal dari rasa simpatinya akan nasib malang Sassy yang mengalami pelecehan seksual oleh atasannya, John terlibat semakin jauh dalam kehidupan Sassy. Cara pandang Sassy tentang kehidupan ini membuat John semakin jatuh cinta. Keluguan dan kesederhanaan Sassy membuat John begitu terpesona. John melihat betapa Sassy sangat mensyukuri apa pun yang dimilikinya dalam kehidupannya yang serba kekurangan. Betapa Sassy selalu memikirkan kepentingan orang lain di atas kepentingan dirinya sendiri. John menganggumi Sassy yang mencintainya apa adanya, sangat berbeda dengan para wanita yang selama ini mengelilinginya, yang hanya menginginkan harta keluarga Callister.

Namun masalah timbul ketika Sassy mengetahui jati diri John yang sesungguhnya. Ia marah dan kecewa karena merasa John telah mempermainkannya. Namun akhirnya John mampu meyakinkan Sassy bahwa hanya dengan Sassy lah ia mempunyai keinginan untuk berkomitmen dalam sebuah ikatan pernikahan.

Sebuah cerita Cinderella dengan versi yang berbeda. Seorang gadis miskin yang dipersunting oleh pangeran impian dan berakhir bahagia. Sebuah kisah sederhana yang tidak perlu menguras otak ketika membacanya. Saya menyukai tokoh Sassy yang tegas dan mandiri, tidak cengeng dan menjalani hidupnya dengan ikhlas. Seorang gadis desa yang lugu dan tidak materialistis. Tokoh John juga digambarkan sebagai seorang pria nyaris sempurna. Tampan mempesona, kaya dan baik hati. Cerminan pria ideal dambaan setiap wanita. Sedangkan tokoh antagonis disini digambarkan melalui sosok Bill Tarleton, sosok yang memanfaatkan jabatannya untuk melakukan pelecehan terhadap bawahannya. Tipikal laki-laki yang sangat pantas untuk dikebiri. Cerita mengambil latar di sebuah kota kecil yang tidak terlalu sibuk dimana penduduknya masih sangat peduli satu sama lain. Sebuah tempat yang sangat indah dan hangat. Alur cerita dibuat maju sehingga tidak membingungkan.

Saya mengagumi Diana Palmer sebagai seorang penulis yang cukup santun dalam menggambarkan adegan mesra. John dan Sassy, mereka masih menjaga nilai-nilai moral. Meskipun lumayan jauh, namun mereka tetap menjaga untuk tidak melewati batas yang seharusnya. Mereka tetap bersabar untuk menunggu saat dimana mereka telah resmi menjadi suami istri, meskipun sesungguhnya mereka sangat menginginkannya.

Sebenarnya saya tidak terlalu tertarik untuk membaca cerita-cerita Harlequin. Tapi ternyata sebagai bacaan untuk melemaskan otak, buku ini tidaklah mengecewakan. Dan tampaknya saya mulai menyukai buku bergenre romance seperti ini… (hasyyaaahhh !!!)

Just for share untuk direnungkan:
Saya menyukai ucapan Sassy di hlm. 174:
“Jadi apa tepatnya yang dilakukan orangtua untuk mengenal anak-anak mereka? Semua orang terlalu sibuk sekarang ini. Aku membaca beberapa anak harus mengirimkan SMS pada orangtua mereka dan membuat janji untuk bertemu.Padahal mereka bertanya-tanya kenapa anak-anak sekarang berkelakuan buruk”.

Semoga tidak satu pun dari kita yang mengabaikan anak-anak kita ditengah kesibukan dunia kita.

-.Miss Kodok.-



View all my reviews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar