Kamis, 20 Juni 2013

Madre (Kumpulan Cerita)Madre by Dee
My rating: 3 of 5 stars



MADRE
Mendapatkan warisan dari orang yang sama sekali tidak kita kenal tentulah menjadi satu peristiwa yang sangat mengejutkan. Siapakah gerangan sang pemberi waris tersebut ?? Hubungan apakah yang terdapat di dalamnya ?? Terlebih lagi bila ternyata isi amplop warisan tersebut hanyalah sebuah kunci dan secarik kertas bertuliskan sebuah alamat.

Berbekal kunci dan alamat tersebut, Tansen memulai sebuah perjalanan hingga ke sebuah bangunan tua di daerah Jakarta tua yang dulunya adalah sebuah toko roti bernama "Tan de Baker".
Disanalah Tansen menemukan begitu banyak kejutan. Dari sejarah hidupnya yang sama sekali di luar dugaan hingga warisan yang diterimanya. Kunci yang diwariskan kepadanya ternyata adalah kunci sebuah kulkas yang menyimpan madre , warisan yang sesungguhnya.

Meskipun bagi Tansen semua ini hanya sebuah lelucon, tapi ternyata Madre kemudian mampu memutarbalikkan dunianya dan membawanya memasuki sebuah kehidupan yang sama sekali tak terbayangkan sebelumnya.

Pak Hadi, Pak Joko, Bu Cory, Bu Sum, Bu Dedeh, dan Mei secara serentak memasuki kehidupan Tansen, menggerakkan sebuah bakat alam yang selama ini tak pernah disadarinya sehingga di tangannya Madre kembali menghidupkan toko roti "Tan de Baker" yang mati suri. Madre laksana jantung yang kembali berdenyut kencang memompakan darah mengaliri segenap nadi Tan de Baker. Sehingga toko tersebut tak hanya bangun dari tidur panjangnya, tetapi justru menjadi lebih baik.

Siapakah Madre sesungguhnya ??
Madre yang berasal dari Bahas Spanyol yang berarti "ibu" ternyata adalah "biang pembuat roti" yang diracik secara khusus sehingga tetap hidup hingga puluhan tahun.
Saya yang sama sekali tidak memahami dunia "perotian" jadi bertanya-tanya: apakah biang roti semacam Madre dan Yeye ini benar-benar ada ??

Entahlah, yang pasti dari kisah sederhana ini saya menangkap pesan yang ingin disampaikan Dee bahwa hidup jauh lebih bermakna bila kita bisa memberi arti bagi orang lain. Meskipun itu berarti kita harus meninggalkan "zona nyaman" yang selama ini meninabobokan kita.

"Hidup hanya sekali, maka hiduplah yang berarti !"

Dari 13 cerita/prosa yang terdapat di dalam buku ini, ada beberapa yang sama sekali tidak saya mengerti dan menimbulkan tanya yang tak terselesaikan, misalnya saja tentang cerita "Have you ever ?".

Tapi Rimba Amniotik, Menunggu Layang Layang dan tentu saja Madre, menjadikan buku ini tetap enak untuk dibaca.

-.Miss Kodok.-



View all my reviews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar