Kamis, 20 Juni 2013

Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu DekadeFilosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade by Dee
My rating: 4 of 5 stars


Berangkat dari kegilaan Ben pada kopi, bersama temannya, Jody, terbentuklah sebuah kedai kopi.
Bagi Ben, setiap ramuan kopi mempunyai filosofi tersendiri, maka terbentuklah kedai dengan nama "Filosofi Kopi".

Demi menjawab sebuah tantangan dari seorang pria perlente dengan imbalan uang yang menggiurkan, Ben menciptakan sebuah ramuan kopi yang menurutnya sempurna,.

Kesuksesan ini membuat Ben terasa bagai hidup di atas awan -- berada di tempat yang sangat tinggi, segalanya terlihat kecil dan indah, tapi ternyata begitu rapuh, begitu mudah terjatuh.

Dari ungkapan seorang bapak pengunjung "FK" yang sederhana, tahulah Ben bahwa masih ada kopi yang rasanya lebih enak dari kopi ramuannya, dan ternyata kopi itu adalah ramuan biasa dari seorang desa yang lugu dan tanpa bahan tambahan apapun. Kopi yang diramu dari tumbuhan kopi liar tanpa perawatan khusus tersebut ternyata mampu memberikan sensasi rasa yang istimewa bagi penikmatnya.

Maka, tersadarlah Ben bahwa kesempurnaan rasa kopi bukanlah miliknya, masih ada langit di atas langit. Sayangnya, Ben yang telah merasa hidup bagai di atas awan kemudian jatuh terpuruk oleh kekecewaan yang begitu dalam, yang sayangnya telah membuat seluruh semangat hidupnya pupus. Ben tak lagi mau berurusan dengan kopi, membiarkan usaha yang telah dibangunnya bersama Jody menjadi terbengkalai.

Namun, lagi-lagi melalui ungkapan seorang desa yang lugu seperti Pak Seno lah yang mampu mengembalikan semangat kehidupan kembali ke dalam jiwa Ben.

"Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan. Dan disanalah kehebatan kopi tiwus, memberikan sisi pahit yang membuatmu melangkah mundur dan berfikir".

Aaaahhhhh.... ternyata sebagai manusia kita memang selalu membutuhkan "jeda". Karena di saat "jeda" itulah kita akan mampu melihat kembali ke dalam diri kita dan merenung....

FK..
Sebuah karya Dee yang sangat menarik. Berisi 18 cerita dan prosa yang ditulis Dee dalam rentang waktu satu dekade (1995-2005). Dee mampu merekam dan mengolah setiap periswiwa menjadi sebuah bacaan yang mampu membuat kita terlena, menikmati setiap kata, mengunyahnya perlahan, merasakan sensasinya, lalu secara sadar kita memilih untuk menelan atau tidak. Mampu membuat kita menengok ke dalam diri kita sendiri atau mengambil setiap pelajaran dari apa yang terjadi di sekitar kita. Mampu membuat kita merenung untuk kembali memaknai kehidupan ini.

Two thumbs up, Dee...

-. Miss Kodok.-



View all my reviews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar